Cara cek HS Code adalah langkah penting yang wajib dipahami oleh siapa pun yang terlibat dalam kegiatan ekspor dan impor.
HS Code berfungsi sebagai identitas global setiap barang yang dikirim lintas negara. Kesalahan dalam menentukan HS Code bisa menyebabkan hambatan di bea cukai, perbedaan tarif pajak, bahkan penahanan barang.
Oleh karena itu, memahami cara mencari dan memverifikasi HS Code secara akurat adalah fondasi utama kelancaran logistik dan kepatuhan regulasi di dunia perdagangan internasional.
Baca juga: Airway Bill (AWB): Fungsi, Jenis, dan Peran Penting dalam Pengiriman Udara di Indonesia
Table of Contents
Apa Itu HS Code dan Mengapa Penting dalam Ekspor-Impor
HS Code (Harmonized System Code) merupakan sistem klasifikasi barang internasional yang ditetapkan oleh World Customs Organization (WCO). Setiap produk yang diperdagangkan di dunia diklasifikasikan menggunakan kode numerik yang terdiri dari minimal 6 digit.
Di Indonesia, sistem ini diadaptasi menjadi Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) dengan kode hingga 8 digit untuk kebutuhan nasional.
Kode ini bukan sekadar angka, melainkan dasar hukum yang menentukan tarif bea masuk, pajak impor, serta izin ekspor dan impor suatu barang.
Misalnya, HS Code untuk “mobil penumpang” (8703.22) memiliki tarif dan regulasi yang berbeda dari “truk ringan” (8704.21). Satu digit yang salah bisa menyebabkan perbedaan biaya yang signifikan dan potensi masalah hukum.
Menurut World Customs Organization, lebih dari 98% perdagangan dunia saat ini menggunakan HS Code untuk memastikan keseragaman dalam klasifikasi barang di bea cukai internasional.
Struktur dan Cara Membaca HS Code
Agar lebih mudah memahami, berikut struktur HS Code secara umum:
Digit | Arti | Contoh (Laptop – 8471.30.10) |
---|---|---|
2 digit pertama | Bab / kategori barang | 84 → Mesin & Peralatan Elektronik |
4 digit pertama | Pos barang | 8471 → Komputer & Unit Pemroses Data |
6 digit | Subpos internasional | 8471.30 → Laptop & notebook |
8 digit | Subpos nasional (BTKI Indonesia) | 8471.30.10 → Laptop dengan prosesor tertentu |
Melalui sistem ini, bea cukai dapat mengidentifikasi jenis produk secara spesifik hingga ke model dan komponennya.
Bagi pelaku logistik, memahami struktur ini sangat membantu dalam menentukan kategori barang yang benar sebelum proses pengiriman dimulai.
Cara Cek HS Code Secara Online (Langkah Demi Langkah)
Mengecek HS Code kini dapat dilakukan dengan mudah melalui berbagai portal resmi pemerintah Indonesia. Berikut langkah-langkah lengkapnya:
1. Melalui Portal INSW (Indonesia National Single Window)
- Kunjungi https://insw.go.id
- Klik menu “Klasifikasi Barang”.
- Masukkan kata kunci produk (contoh: “sepatu kulit”).
- Sistem akan menampilkan kode HS, deskripsi barang, serta tarif bea masuk, PPN, dan PPh impor.
Keunggulan portal ini adalah kemampuannya menampilkan tarif pajak dan status Lartas (Larangan dan Pembatasan) secara langsung, sehingga pengguna bisa memastikan apakah barang tersebut perlu izin khusus.
2. Melalui Portal Inatrade Kemendag
- Kunjungi https://inatrade.kemendag.go.id
- Gunakan fitur pencarian untuk memastikan HS Code yang berlaku untuk ekspor atau impor tertentu.
- Portal ini juga menyediakan informasi mengenai API (Angka Pengenal Importir) dan perizinan komoditas.
3. Melalui Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI)
BTKI dapat diunduh dari situs resmi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) di https://djbc.kemenkeu.go.id
Versi PDF-nya berisi daftar lengkap HS Code nasional beserta uraian produk dan peraturan tarif. Ini cocok untuk perusahaan logistik atau PPJK yang membutuhkan data mendalam untuk validasi dokumen.
Sebagai contoh, barang seperti “sepatu kulit pria” memiliki HS Code 6403.99.00. Angka ini digunakan oleh seluruh ekspedisi udara, laut, dan darat yang terhubung dengan sistem bea cukai nasional.
Kesalahan Umum Saat Mengecek HS Code dan Dampaknya
Meski tampak sederhana, kesalahan dalam menentukan HS Code dapat berakibat fatal bagi kelancaran pengiriman. Berikut kesalahan yang sering terjadi:
Deskripsi barang tidak spesifik.
Misalnya, hanya menuliskan “pakaian” tanpa menjelaskan bahan dan jenisnya. Bea cukai akan kesulitan menentukan kode yang tepat.Barang dengan fungsi ganda atau multi-komponen.
Contohnya perangkat elektronik yang juga berfungsi sebagai sistem komunikasi — ini bisa termasuk dua kategori berbeda.Barang baru atau inovatif.
Produk teknologi baru sering kali belum memiliki kode HS spesifik dalam BTKI terbaru.Kesalahan administrasi atau penerjemahan.
Perbedaan istilah bahasa Inggris dan Indonesia juga bisa menyebabkan salah penginputan kode.
Akibatnya, perusahaan bisa terkena denda, penundaan pengiriman, bahkan penyitaan barang oleh bea cukai.
Tips Menghindari Kesalahan Saat Cek HS Code
Untuk menghindari risiko tersebut, ada beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan:
- Gunakan uraian produk secara detail: sebutkan bahan, fungsi, dan tujuan penggunaannya.
- Cek di dua sumber sekaligus — INSW dan BTKI — agar hasil lebih valid.
- Jika ragu, konsultasikan dengan PPJK atau freight forwarder berpengalaman.
- Gunakan sistem logistik yang terintegrasi untuk klasifikasi otomatis berdasarkan deskripsi produk.
Sebagai mitra logistik terpercaya, NDE Cargo juga menyediakan layanan validasi dokumen dan HS Code sebelum pengiriman, memastikan semua barang sesuai dengan regulasi nasional maupun internasional.
Teknologi dan Inovasi: AI untuk Prediksi HS Code Otomatis
Seiring perkembangan teknologi, penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam klasifikasi barang kini mulai diterapkan oleh banyak sistem logistik global. AI dapat menganalisis deskripsi produk dan mencocokkannya dengan database HS Code secara otomatis.
Menurut riset dari arXiv (2024), model Multimodal HS Code Prediction berbasis teks dan gambar mampu memprediksi HS Code dengan akurasi mencapai 93%, jauh lebih cepat dibandingkan verifikasi manual.
Bagi pelaku logistik Indonesia, peluang ini sangat menjanjikan. Bayangkan jika perusahaan dapat menginput deskripsi barang ke dalam sistem dan langsung mendapatkan rekomendasi HS Code yang sesuai. Proses ekspor-impor akan menjadi lebih efisien, cepat, dan bebas kesalahan.
NDE Cargo tengah mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan machine learning untuk memvalidasi HS Code secara otomatis. Dengan dukungan teknologi ini, klien dapat memastikan keakuratan data sekaligus mempercepat proses administrasi logistik.
Baca juga: Cara Kirim Motor ke Luar Pulau: Panduan Biaya, Syarat, dan Tips Aman
Kesimpulan
Mengetahui cara cek HS Code yang benar adalah langkah krusial untuk memperlancar ekspor dan impor.
HS Code bukan sekadar deretan angka, tetapi sistem identifikasi yang menentukan legalitas, tarif, dan efisiensi pengiriman barang lintas negara.
Dengan memahami cara pengecekan melalui portal resmi, menghindari kesalahan umum, serta memanfaatkan teknologi digital seperti AI, pelaku bisnis dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan kecepatan distribusi.
Sebagai mitra logistik tepercaya, NDE Cargo siap membantu Anda mengelola pengiriman dengan validasi HS Code yang akurat dan dukungan sistem digital terintegrasi.
Kunjungi NDE Cargo atau hubungi layanan pelanggan kami di 0822-6119-7289 untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan.